Our Solution


Tentang Solusi Principia

Principia lahir dengan tekad untuk menghasilkan solusi yang berlandaskan riset dan jelas berdampak bagi perkembangan perusahaan yang berkelanjutan. Dampak yang jelas bagi perusahaan dapat terjadi jika ada perubahan perilaku dalam diri karyawan setelah mengikuti program pengembangan kepemimpinan kami.

Perubahan perilaku tidak dapat terjadi dalam sekejap. Maka dari itu, kami siap mendampingi perusahaan anda mulai dari aktivitas pre-workshop, workshop, hingga post-workshop agar perubahan perilaku yang diharapkan dapat terwujud. Berpegangan pada evidence-based coaching, kami memastikan bahwa kami mengolah solusi termutakhir yang didukung oleh hasil riset terkini.

Adapun fokus utama kami terletak pada pengembangan kepemimpinan yang selaras dan menyeluruh. Pendekatan positive psychology & constructive-developmental psychology menjadi ciri khas kami dalam mengembangkan program kepemimpinan, yang berorientasi pada mengoptimalkan potensi kekuatan dalam diri karyawan.

Selain program pengembangan kepemimpinan, kami juga memiliki layanan knowledge management system. Melalui layanan ini, kami berharap dapat menjadi partner strategis perusahaan Anda dalam membangun ruang belajar yang ideal bagi seluruh karyawan, sehingga pengetahuan kolektif dapat dikelola dan didistribusikan kepada karyawan agar dapat dipelajari dan digunakan sebagai landasan dalam berkegiatan sehari-hari di dalam organisasi.


Leadership Development Program

Kepemimpinan kerap menjadi isu hangat dalam menjaga keberlangsungan sebuah perusahaan. Namun selama ini, kepemimpinan dipandang sebagai isu pengembangan individual dan penerapan pengembangannya dianggap sama untuk setiap jenjang maupun setiap perusahaan. Padahal kepemimpinan sebuah perusahaan tidak lepas dari bagaimana budaya yang dikembangkan di perusahaan tersebut dan sangat membutuhkan sentuhan yang berbeda-beda dalam prosesnya.

Oleh karena itu, Principia hadir dengan modul pengembangan kepemimpinan yang dikustomisasi berdasarkan kompleksitas tantangan yang dihadapi setiap jenjang kepemimpinan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Melalui pendekatan coaching, kami berharap dapat memfasilitasi proses tumbuh kembang bisnis perusahaan Anda.

Lingkup pengembangan kepemimpinan yang kami tawarkan dapat dilihat melalui peta solusi berikut ini:

Meski terlihat terbagi dalam beberapa kategori yang jelas tingkat kompleksitasnya, namun Principia tidak menutup kemungkinan bahwa setiap modul dapat dipadukan satu sama lain dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahan.

 Download Solution Index

Leading Self

Prinsip utama kepemimpinan adalah mengembangkan kapasitas seseorang untuk memimpin diri sendiri dan kelompoknya. Bagi Principia, pemimpin yang baik tentu akan menjadi contoh bagi anggotanya dan ia harus mampu memimpin dirinya terlebih dahulu sebelum mendapat tanggung jawab lebih besar untuk memimpin orang lain. Kategori Leading Self dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang merasa karyawannya belum mumpuni dalam mengelola pekerjaan pribadinya dan kurang bergairah dalam bekerja karena tidak memiliki visi pribadi.

Setelah melewati pengembangan di level ini, harapannya pemimpin dapat secara otentik memberikan pengaruh pada orang lain tanpa bersikap bossy karena pada dasarnya ia mendapat respect dari orang-orang sekitarnya seiring dengan integritas diri yang ia miliki.

*Klik gambar untuk mengetahui modul yang kami tawarkan.

 Download Solution Index

Basic Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Menumbuhkan self-awareness (kesadaran diri).
  • Pemahaman mengenai kekuatan diri (character strengths).
  • Memberi dampak terhadap lingkungannya lewat sikap kerja yang kredibel dan akuntabel.

Contoh program:
Leadership Fundamental – Discover the Leader Within

Sasaran Peserta:
Level Staf, Karyawan tanpa bawahan langsung

Assessment Tools:
VIA Assessment


Intermediate Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Pemimpin memiliki paradigma tentang pentingnya delegasi dan mengkomunikasikannya dengan efektif.
  • Pemahaman mengenai kekuatan diri (character strengths).
  • Memberi dampak terhadap lingkungannya lewat sikap kerja yang kredibel dan akuntabel.

Contoh program:
Wellness: Lead Yourself Continuously

Sasaran Peserta:
Level Staf, Karyawan tanpa bawahan langsung

Assessment Tools:
-


Advance Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Mampu identifikasi visi, misi dan nilai pribadi yang otentik.
  • Mampu menyelaraskan visi, misi dan nilai pribadi agar tampil sebagai individu yang berintegritas.
  • Mampu menerapkan rencana dan langkah konkret untuk mewujudkan visi pribadi.
  • Personal Mastery.

Contoh program:
Authentic Leadership

Sasaran Peserta:
Level Staf, Karyawan tanpa bawahan langsung

Assessment Tools:
VIA Assessment


Leading Others

Tantangan pertama seorang pemimpin ketika memiliki anggota adalah untuk memantau kinerja tim agar sesuai standar dan melakukan pembagian tugas sesuai kapasitas diri angota tim. Selain itu, pemimpin juga dituntut agar dapat mengembangkan komitmen anggota tim agar dapat bersama-sama bergerak mencapai target yang disepakati.

Pada modul di kategori Leading Others, Principia mulai memberikan penekanan pada efektivitas coaching dalam menjalani peran sebagai pemimpin tim. Seseorang perlu memiliki kepemimpinan situasional yang dapat menunjangnya menghadapi berbagai karakter dan kompetensi anggota timnya. Principia berprinsip bahwa komitmen tidak dapat dipaksakan, tetapi dapat ditumbuhkan dari dalam diri masing-masing anggota. Oleh karenanya di level intermediate dan advanced, seorang pemimpin akan diajak untuk mematangkan kemampuannya menumbuhkan komitmen anggota tim dan memperluas lingkaran pengaruhnya tanpa memaksakan kehendak.

Harapannya, komitmen yang tumbuh dari kesadaran masing-masing anggota hasilnya akan lebih berkelanjutan dan dapat berdampak secara jangka panjang.

*Klik gambar untuk mengetahui modul yang kami tawarkan.

 Download Solution Index

Basic Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Memahami tantangan pribadi dalam mengelola tim.
  • Kombinasi gaya kepemimpinan direction-delegation-coaching.
  • Metode Delegasi Efektif.
  • Keahlian Dasar Coaching: mengelola sesi dengan kerangka tertentu, mengajukan pertanyaan dan mendengarkan.

Contoh program:
Leading Effectively through Synergizing Direction-Delegation-Coaching

Sasaran Peserta:

  • Management Trainee
  • Karyawan yang baru diangkat menjadi Supervisor/Asisten Manager, Senior Staff, Project Manager

Assessment Tools:
Delegasi Efektif


Intermediate Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Membangkitkan motivasi internal diri sendiri dan tim.
  • Kombinasi gaya kepemimpinan directing-mentoring-coaching.
  • Kepiawaian memperluas lingkaran pengaruh terhadap anggota timnya.

Contoh program:

  • Influencing without Authority towards Team Members – through Evoking Internal Motivation
  • Leader as Coach® Directing-Mentoring-Coaching (DMC)

Sasaran Peserta:

  • Senior Management Trainee
  • Level Supervisor, Asisten Manager

Assessment Tools:
VIA Assessment


Advance Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Memperluas lingkaran pengaruh hingga ke superodinat dan lintas divisi.
  • Mengenali hot buttons dan gaya konflik.
  • Memengaruhi orang lain tanpa melibatkan otoritas.

Contoh program:
Influencing without Authority towards Other Team Members; Peers, Boss and other Partners

Sasaran Peserta:

  • Senior Management Trainee
  • Level Supervisor, Asisten Manager

Assessment Tools:
-


Leading Leaders

Tingkat kompleksitas dalam memimpin yang meningkat akan berdampak pada tantangan yang lebih tinggi pula. Setelah mampu menghadapi anggota tim, maka seorang pemimpin akan menemui tantangan memimpin pemimpin lainnya. Mengapa hal ini menjadi tantangan tersendiri? Tentu karena dari segi wewenang, anggota yang kita pimpin kini turut memiliki wewenang untuk mengambil keputusan secara mandiri. Pemimpin akan membutuhkan kepiawaian untuk membangun kepercayaan dari para pemimpin lain di level atas maupun bawah.

Tidak jarang, benturan kepentingan muncul dan memicu terjadinya konflik. Maka dari itu, Principia menyasar pada pengembangan soft skills yang menekankan keterampilan mengelola konflik dan berpikir strategis dalam mengambil keputusan.

*Klik gambar untuk mengetahui modul yang kami tawarkan.

 Download Solution Index

Basic Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Paradigma yang tepat tentang konflik.
  • Membangun komunikasi dan memroses konflik secara efektif.
  • Kesadaran diri tentang kontribusi diri dalam konflik.
  • Melihat pola sistemik dari komponen keselarasan organisasi.
  • Menyusun langkah intervensi.

Contoh program:

  • Conflict Competent Leader
  • Creative Organizational Problem Solving

Sasaran Peserta:

  • Senior Management Trainee
  • Level Supervisor, Asisten Manager

Assessment Tools:
-


Intermediate Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Coaching untuk membawa perubahan.
  • Organizational Strategic Alignment® - Ketajaman menganalisis keselarasan komponen organisasi.

Contoh program:

  • Leader as Coach® (Intermediate): Coaching for Change
  • Organizational Strategic Alignment®

Sasaran Peserta:

  • Area Manager
  • Managerial Level

Assessment Tools:
-


Advance Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Memimpin perubahan.
  • Mengidentifikasi tantangan perubahan sesuai konteks perusahaan.
  • Merumuskan Direction-Alignment-Commitment di tengah perubahan.

Contoh program:
Leading Change

Sasaran Peserta:

  • Area Manager
  • Managerial Level

Assessment Tools:
-


Leading Organization

Sebagai pucuk pimpinan sebuah organisasi, tentu pemimpin yang berwenang membutuhkan kematangan berpikir sekaligus kemampuan menghadapi ragam persoalan pelik secara kontinu. Oleh karenanya, pendekatan pada kategori ini lebih menekankan pada pendampingan intens seperti Executive Coaching dan peningkatan kemampuan pemimpin untuk berpikir strategis seperti Strategic Leadership.

Selain itu untuk terus mengembangkan tim secara berkelanjutan, maka pendekatan Positive Coaching perlu diberikan kepada para pimpinan agar dapat membina tim dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan yang lebih kompleks lagi.

*Klik gambar untuk mengetahui modul yang kami tawarkan.

 Download Solution Index

Basic Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Menerapkan prinsip Psikologi Positif dalam proses mengembangkan bawahan.
  • Menggunakan Principia Coaching Framework.

Contoh program:
Leader as Coach® (Advanced): Positive Coaching

Sasaran Peserta:

  • Jajaran Direksi
  • General Manager
  • Senior Manager

Assessment Tools:
VIA Assessment

Intermediate Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Berpikir sistemik dan adaptif dengan systems thinking.
  • Menyelesaikan masalah menggunakan pola systems thinking.
  • Kompeten dalam menghadapi perubahan.

Contoh program:

  • Systems Thinking
  • Leading Change
  • Executive Coaching (Individual/Group)

Sasaran Peserta:

  • Jajaran Direksi
  • Top Management

Assessment Tools:
-

Advance Level Solution

Sasaran Keahlian:

  • Merumuskan Direction-Alignment-Commitment di tengah perubahan secara strategis.
  • Mengidentifikasi key strategic drivers.
  • Strategic Thinking.
  • Strategic Influencing.

Contoh program:

  • Strategic Leadership
  • Executive Coaching

Sasaran Peserta:

  • Jajaran Direksi
  • Top Management

Assessment Tools:
VIA Assessment


Executive Coaching

Pada level top management, pengembangan kepemimpinan tentu tetap perlu terus dilakukan. Melalui executive coaching, pemimpin organisasi dapat beradaptasi lebih cepat untuk mampu membawa organisasi melewati perusahaan tersebut. Pendampingan eksklusif dari para Coach dapat membantu para pimpinan memperoleh cara berpikir dan pemahaman baru terhadap situasi dan berbagai perubahan yang ia hadapi, sekaligus mempelajari kompetensi baru yang dibutuhkan untuk menjalani perannya.

Pendekatan executive coaching Principia bersandar pada positive psychology & constructive developmental psychology. Keduanya merupakan pendekatan yang bertujuan merangsang peserta memunculkan kompetensi yang masih berupa potensi di dalam dirinya secara optimal, baik dalam kehidupan pribadi maupun di tempat kerja. Pendekatan ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok, sesuai kebutuhan perusahaan.

Untuk mengoptimalkan pendekatan executive coaching, maka Principia membangun kerangka metode coaching yang termutakhir dan berdasarkan penelitian terhadap sejumlah proses coaching yang dilakukan para coach. Kerangka ini dinamakan Principia Coaching Framework dan bertujuan untuk memberikan pemahaman yang utuh terhadap bagaimana keterlibatan seluruh pihak dalam menciptakan proses coaching yang efektif.

 Download Solution Index

Pendekatan dan Framework Principia

Positive Psychology


Positive Psychology atau bidang ilmu Psikologi Positif adalah sebuah studi ilmiah mengenai kekuatan seseorang yang memungkinkan individu maupun komunitas berkembang dengan baik. Kami berkeyakinan bahwa setiap manusia menginginkan dirinya berkembang (flourish) dan memiliki kehidupan yang bermakna, bukan hanya sekedar bertahan hidup.

Menurut Dr. Martin Seligman, ada 5 building blocks yang dapat mendukung terwujudnya hidup yang bermakna. Faktor tersebut disingkat sebagai PERMA: Positive emotions, Engagement, Relationships, Meaning dan Accomplishment. Derajat kehidupan bermakna yang diperoleh saat menggunakan kelima building blocks tersebut bisa jadi berbeda-beda dan ada teknik masing-masing untuk meningkatkan setiap building blocks tersebut.

Dalam konteks organisasi dan perusahaan, psikologi positif memberikan kontribusi dalam hal meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja. Hal ini disebabkan karena PERMA dapat berkaitan erat dengan bagaimana seseorang bisa berdampak di perusahaan. Salah satu contoh yang paling jelas terlihat adalah jika seseorang mengembangkan Emosi Positif. Penelitian menyebutkan bahwa emosi sangat mudah menular, baik positif maupun negatif. Oleh karenanya, jika seseorang menularkan Emosi Positif yang ia kembangkan tersebut di perusahaan, maka emosi tersebut akan mudah menular kepada rekan kerja lainnya.

Hal lain yang dapat berkaitan adalah engagement. Saat seseorang secara sadar mengoptimalkan keterampilan, kekuatan dan perhatiannya dalam menyelesaikan tantangan pekerjaan (fully engaged), maka keberhasilan mengatasi tantangan pekerjaan tersebut menjadi reward tersendiri baginya dan secara otomatis meningkatkan produktivitas kinerja. Inilah kondisi yang disebut Flow oleh praktisi psikologi positif, Mihaly Csikszentmihalyi.

Belum lagi kita membahas tentang relationships, meaning dan accomplishment. Meningkatnya salah satu dari tiga faktor tersebut dalam diri individu turut memberikan dampak tersendiri bagi performa mereka di dalam organisasi.

Lalu bagaimana caranya meningkatkan PERMA? Bagaimana para pelaku bisnis merasakan dampak psikologi positif dalam membangun bisnis yang berkelanjutan?

Mari berinteraksi lebih banyak dengan tim Principia untuk menjawab pertanyaan di atas!

Constructive Developmental Psychology


Robert Kegan menawarkan sebuah teori yang berkaitan dengan perkembangan orang dewasa. Teori ini disebut sebagai Constructive Developmental Psychology karena berfokus pada cara individu mengkonstruksikan realita (constructive) dan mengembangkan konstruksi tersebut ke level yang lebih kompleks seiring berjalannya waktu (development).

Kegan mengusulkan lima tahapan yang mungkin dikembangkan oleh setiap individu. Pemikirannya ini dipengaruhi oleh gagasannya mengenai tahapan transformasi pemaknaan seseorang terhadap situasi yang terjadi dalam hidupnya. Transformasi yang dimaksud Kegan bukan sekadar memelajari informasi baru dan menambahkan informasi ke dalam benak seseorang, melainkan mengubah cara seseorang melihat makna di balik informasi tersebut. Hal inilah yang dapat membantu seseorang lebih mampu menghadapi tuntutan yang variatif dan situasi penuh ketidakpastian. Transformasi baru akan terjadi saat seseorang dapat merefleksikan suatu situasi dan mengambil keputusan terkait situasi tersebut.

Dewasa ini, kompleksitas tantangan bisnis semakin tinggi. Terlebih dengan semakin derasnya arus informasi, maka keputusan yang kita ambil hari ini belum tentu tetap relevan di esok hari. Perubahan situasi begitu cepat, mengakibatkan banyak perusahaan tidak mampu bertahan dan akhirnya terpaksa gulung tikar. Hal ini tidak hanya berdampak pada meningkatnya kebutuhan kita akan penguasaan kompetensi dan kemampuan tertentu di tempat kerja, tetapi juga berdampak pada cara kita menjalani kehidupan.

Transformasi cara berpikir akan berdampak pada cara kita menjalani kehidupan. Bertambahnya kapasitas kita untuk melihat berbagai sudut pandang, melihat otoritas dengan cara yang baru menjadikan kita lebih dewasa dengan cara pandang yang lebih luas. Sebagai orang dewasa di era yang penuh ambiguitas, kemampuan berpikir kompleks dan melihat situasi secara utuh diperlukan karena kita dituntut untuk belajar melihat area yang bersifat abu-abu ( shades of grey), tidak hanya semata-mata melihat suatu persoalan dari sisi hitam-putihnya saja.

Principia Integral Leadership Framework


Apa yang kita lakukan ketika melihat seorang pemimpin tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang cukup untuk menjalani peran di levelnya? Umumnya tindakan pertama adalah mengusahakan adanya pelatihan kompetensi kepemimpinan kepada mereka. Kita seringkali lupa bahwa kita tidak hanya perlu meningkatkan keterampilan dalam memimpin ( leadership development ), tetapi juga perlu melihat pengembangan sang pemimpin sebagai manusia utuh ( leaders development).

Principia Integral Leadership Framework

Leadership Development

Leadership Development merupakan pengembangan keahlian menerapkan pengetahuan ( skills) kepemimpinan seseorang sesuai kompleksitas tantangan pekerjaan pada level jabatannya. Kami membagi level kompleksitas tersebut dalam 4 (empat) tingkat, yaitu individual contributor, team leader, leader’s leader, dan leading organization.

Leadership Development

Leaders Development

Leaders Development merupakan pengembangan kapasitas dan kematangan individu dalam menyikapi situasi di sekitarnya dalam menjalani peran kepemimpinan. Kami menggambarkannya seperti kambium pohon, dimana skills adalah kulit terluar. Seringkali kita terjebak hanya di kulit terluar tersebut karena paling mudah diidentifikasi. Kita jarang melihat sampai ke lingkaran ke dalam.

Leaders Development

Innate merupakan lapisan terdalam yang berupa sifat dan karakter pribadi yang dibawa sejak lahir. Lapisan kedua adalah maturity, yang berupa tingkat kematangan atau tingkat kompleksitas seseorang dalam memahami sesuatu. Agility adalah kemampuan seseorang untuk tetap produktif dalam menghadapi tekanan, tantangan dan kegagalan.

Ada kalanya kita mengembangkan skills seseorang dengan memberinya pelatihan decision making skills, namun tidak mengimbanginya dengan mengasah tingkat maturity dan agility. Akibatnya, proses sang pemimpin dalam berkeputusan di situasi yang rumit tetaplah lambat karena ia kurang memiliki pemahaman yang utuh dan kelincahan yang memadai untuk beradaptasi dengan situasi yang bervariasi.

Sudah saatnya kita memikirkan pengembangan karyawan, tidak hanya dari segi pengetahuan saja tetapi juga mengembangkan mereka dari segi kapasitas diri dalam melihat situasi di sekitarnya agar lebih sigap menyikapi tantangan perubahan.

Principia Coaching Framework


Principia Coaching Framework merupakan suatu model kerangka coaching yang disusun oleh Henk T. Sengkey. Model ini menjelaskan hubungan antara komponen penting yang berperan dalam proses coaching yang efektif. Tiga komponen terbesar dalam coaching adalah Klien, Coach dan Relasi Coaching. Jika ada salah satu dari komponen tersebut yang tidak dikelola dengan baik, maka proses coaching akan berpotensi terganggu atau kurang maksimal hasilnya.

Principia Coaching Framework

Bagaimana cara mengelola tiga komponen tersebut? Di masing-masing komponen, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat efektivitas coaching, antara lain:

Klien

Komponen klien terdiri atas: kesadaran, pilihan dan tindak lanjut. Proses coaching amat penting diawali dengan membuka kesadaran Klien terhadap apa yang ingin ia capai, situasi dirinya saat ini, serta kesadarannya atas pilihan-pilihan yang mungkin ia ambil. Jika Klien tidak dapat meningkatkan kesadarannya, maka proses selanjutnya untuk menentukan pilihan dan tindak lanjut akan terganggu karena Klien kurang bisa melihat pilihan tersebut secara utuh.

Coach

Komponen Coach terdiri atas: teori, kompetensi dan pemahaman diri. Dari sisi Coach, amat penting untuk memiliki wawasan teoritik karena seringkali area ini yang tidak tersentuh oleh Klien dalam praktik kehidupannya sehari-hari. Diikuti dengan kompetensi berupa keterampilan coaching dan kemampuan memahami diri sendiri secara utuh, maka seorang Coach baru akan bisa membantu Klien memahami dirinya. Jika Coach belum memiliki pemahaman yang utuh akan dirinya, maka dikhawatirkan ia akan fokus mengarahkan Klien untuk kepentingannya dan mengambil tindakan-tindakan yang kurang berorientasi pada pengembangan Klien sesuai arah yang mereka tetapkan.

Relasi Coaching

Komponen relasi coaching terdiri atas: kolaborasi, akuntabilitas dan hasil. Dalam hubungan antara Klien dan Coach, sangat penting adanya kolaboarasi antara kedua pihak. Sebuah proses coaching tidak akan berlangsung efektif apabila Klien sangat bergantung pada kompetensi Coach, atau justru Coach yang sangat bergantung pada potensi Klien. Kedua pihak memiliki kontrol yang sama di dalam sebuah proses coaching untuk dapat mewujudkan keberhasilannya. Kolaborasi ini harus diiringi dengan akuntabilitas kedua pihak, agar tumbuh rasa saling percaya bahwa proses coaching tersebut akan memberikan hasil yang berdampak bagi Klien maupun Coach.

Organizational Strategic Alignment®


merupakan sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk mengurai peliknya persoalan yang dihadapi oleh organisasi. Pendekatan ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk melihat situasi organisasi secara utuh dan mengidentifikasi proses bisnis yang perlu diperbaiki.

 Download Solution Index

Knowledge Management and Organization Learning®

Upaya Principia dalam menjadi partner terbaik perusahaan tidak hanya terhenti pada program pengembangan kepemimpinan saja. Principia juga memiliki program konsultasi dan pengembangan di bidang manajemen pengetahuan dan pengembangan organisasi pembelajar atau dikenal juga sebagai Knowledge Management and Organization Learning® (KMOL®) dan juga membangun sistem pendukungnya yaitu Knowledge Management and Organization Learning® Portal yang dapat menunjang sistem manajemen pengetahuan di internal perusahaan.

Apa itu manajemen pengetahuan? Sadar maupun tidak pengetahuan adalah aset utama dari setiap organisasi. Organisasi dapat berjalan, berkembang dan bersaing dengan memanfaatkan pengetahuan yang dimilikinya. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh organisasi dalam mengelola pengetahuan sering kali mereka tidak sadar bahwa mana pengetahuan yang berharga yang mereka miliki yang berharga dan mempertahankannya.

Ambil contoh kisah klasik mengenai jam Swiss, sebelum era 70an jam Swiss adalah yang terbaik, dan meskipun ada dari mereka yang berhasil membuat jam dari quartz yang produksinya lebih murah, mereka tidak menganggap pengetahuan ini berharga sehingga patennya begitu saja dijual ke salah satu perusahaan Jepang. Dan tidak berapa lama kemudian jam tangan quartz yang lebih murah dan kompak dengan cepat menyebar ke seluruh dunia ditahun 70an. Akhirnya lebih dari 70% perusahaan jam Swiss yang gulung tikar karena pasarnya dikalahkan.

Kisah-kisah seperti ini masih banyak seperti era telepon genggam analog dan digital, Blackberry dan smartphone, dan lainnya. Selain kepemimpinan bagaimana "kelincahan" perusahaan untuk mengidentifikasi, memaksimalkan, mengelola risiko dan mempercepat penyebaran pengetahuan utamanya ke seluruh organisasi secara baik dan tepat, adalah salah satu kunci untuk membuat suatu organisasi atau perusahaan bertahan dan terus berkembang.

Dengan pengetahuan yang telah dikelola dan berada di setiap lini organisasi, maka organisasi memiliki kemampuan/aset yang dapat digunakan untuk dapat terus berkembang dan memenangkan persaingan bisnis. Terlebih di era digital, maka manajemen pengetahuan berbasis teknologi tentunya akan membantu percepatan proses pengambilan keputusan bisnis Anda.

 Download Solution Index